Konsumsi alkohol juga dapat mengiritasi lapisan lambung dan menyebabkan peradangan. Alkohol dapat merusak lapisan pelindung lambung, sehingga lebih rentan terhadap kerusakan akibat asam lambung. Selain itu, konsumsi alkohol juga dapat memperlambat pengosongan lambung, sehingga makanan lebih lama berada di dalam lambung dan berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan.
- Gangguan Pencernaan: Merokok dan konsumsi alkohol dapat menyebabkan berbagai gangguan pencernaan, seperti mulas, kembung, begah, dan diare. Gangguan pencernaan ini disebabkan oleh iritasi dan peradangan pada lapisan lambung.
- Gastritis: Merokok dan konsumsi alkohol dapat menyebabkan gastritis, yaitu peradangan pada lapisan lambung. Gastritis dapat menyebabkan nyeri perut, mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan.
- Tukak Lambung: Merokok dan konsumsi alkohol merupakan faktor risiko utama terjadinya tukak lambung, yaitu luka pada lapisan lambung. Tukak lambung dapat menyebabkan nyeri perut, pendarahan, dan perforasi lambung.
- Kanker Lambung: Merokok dan konsumsi alkohol merupakan faktor risiko terjadinya kanker lambung. Kanker lambung merupakan penyakit yang serius dan dapat mengancam jiwa.
Dengan menghindari merokok dan konsumsi alkohol, kita dapat melindungi lapisan lambung dari kerusakan dan mencegah berbagai gangguan pencernaan. Hal ini penting untuk menjaga agar lambung tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
Kelola Berat Badan
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya gangguan lambung. Hal ini karena obesitas dapat meningkatkan tekanan pada lambung, sehingga mengganggu fungsi lambung dan memicu gangguan pencernaan. Berat badan yang berlebihan dapat menekan lambung, sehingga memperlambat pengosongan lambung dan menyebabkan makanan lebih lama berada di dalam lambung. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung, begah, dan mulas.
