- Konsistensi dan stabilitas: Jadwal dua tahunan memastikan bahwa SEA Games diadakan secara teratur dan konsisten, memberikan stabilitas dan prediktabilitas bagi atlet, pelatih, dan negara-negara peserta.
- Pembagian yang adil: Sistem rotasi dua tahunan di antara negara-negara anggota ASEAN memastikan bahwa setiap negara berkesempatan menjadi tuan rumah SEA Games, mempromosikan pembagian manfaat dan tanggung jawab yang adil.
- Momentum dan pengembangan: Interval dua tahunan memberikan waktu yang cukup bagi negara-negara peserta untuk mempersiapkan diri, membangun momentum, dan mengembangkan atlet-atlet mereka untuk edisi SEA Games berikutnya.
- Dampak ekonomi dan sosial: Penyelenggaraan SEA Games setiap dua tahun memberikan dampak ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi negara-negara tuan rumah, meningkatkan pariwisata, investasi, dan kesadaran akan olahraga.
Memahami hubungan antara komponen “dua tahunan” dan definisi SEA Games sangat penting untuk menghargai pentingnya konsistensi, stabilitas, dan pembagian yang adil dalam penyelenggaraan acara olahraga regional.
Asia Tenggara
Komponen “Asia Tenggara” dalam definisi SEA Games merujuk pada kawasan geografis tempat ajang olahraga ini diselenggarakan. Kawasan Asia Tenggara mencakup 11 negara, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam. Keterlibatan negara-negara ini sebagai peserta SEA Games merupakan aspek penting yang membentuk identitas dan tujuan dari ajang olahraga ini.
Hubungan antara komponen “Asia Tenggara” dan definisi SEA Games dapat dilihat dari beberapa perspektif:
