Game edukasi dapat disesuaikan dengan berbagai gaya belajar. Misalnya, siswa visual dapat belajar melalui grafik dan gambar, sementara siswa auditori dapat belajar melalui suara dan musik.
Game edukasi dapat disesuaikan dengan minat siswa. Misalnya, siswa yang menyukai sejarah dapat memainkan game edukasi tentang peristiwa sejarah, sementara siswa yang menyukai sains dapat memainkan game edukasi tentang konsep-konsep sains.
Game edukasi dapat disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang sesuai untuk setiap siswa. Hal ini membantu siswa tetap termotivasi dan tertantang, tanpa merasa kewalahan atau bosan.