Susu kurma memiliki potensi untuk mengurangi risiko kanker karena mengandung beberapa nutrisi yang memiliki sifat antikanker, di antaranya:
-
Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang dapat melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel dan DNA, sehingga meningkatkan risiko kanker. Susu kurma mengandung beberapa antioksidan, seperti flavonoid dan karotenoid, yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. -
Serat
Serat adalah karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Serat dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, sehingga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar dan kanker pankreas. Susu kurma mengandung serat yang tinggi, sehingga dapat membantu mengurangi risiko kanker jenis ini. -
Selenium
Selenium adalah mineral penting yang terlibat dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme, fungsi kekebalan tubuh, dan produksi hormon. Selenium juga memiliki sifat antikanker. Susu kurma mengandung selenium, sehingga dapat membantu mengurangi risiko kanker.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu kurma secara teratur dapat membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar, kanker paru-paru, dan kanker prostat. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat antikanker dari susu kurma.
Meskipun demikian, dengan kandungan nutrisi yang memiliki sifat antikanker, susu kurma dapat menjadi pilihan minuman yang baik untuk mengurangi risiko kanker. Susu kurma dapat dikonsumsi secara langsung atau diolah menjadi berbagai makanan dan minuman, seperti smoothie, es krim, atau puding.
